Rajai All England, Kini Bulu Tangkis Indonesia Komitmen Tekuni Sport Science

Read Time:1 Minute, 40 Second

petbrowser.us, JAKARTA – Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan fokus pada pengembangan “sport science” atau inovasi pengembangan prestasi berbasis data, untuk meningkatkan prestasi atlet di kancah internasional. acara.

Sekjen PP PBSI M. Fadil Imran mengatakan, selain All England 2024, tim bulu tangkis Indonesia juga meraih hasil terbaik pada Orleans Masters dan Vietnam International Challenge yang digelar bersamaan, sehingga perlu dilakukan pembenahan dari sisi non teknis. . Aspek seperti pembelajaran olahraga hendaknya dilakukan secara terus menerus.

“Pekerjaan rumah kami dibaca dari seluruh Inggris, Orleans, dan Vietnam. Aspek non teknis perlu kita tingkatkan dan serius untuk pengembangan lebih lanjut sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran,” kata Fadil dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin (18/03/2024).

Menurutnya, seluruh hasil ajang tersebut merupakan implementasi strategi Tim Ad Hoc Olimpiade Paris PBSI 2024 yang akan fokus pada peningkatan rangking atlet, serta inovasi melalui pemanfaatan ilmu-ilmu keolahragaan dan program yang dirancang khusus. .

Implementasi inovasi ini dilakukan melalui analisis performa yang didukung dengan video tagging dan teknologi database, pembuatan profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, serta penggunaan pendekatan psikologi olahraga dalam latihan.

“Perlahan tapi pasti, kami melihat adanya perbaikan sejalan dengan strategi Olimpiade. Saya harap kita bisa menjaga momentum baik ini (hasil All England dan turnamen lainnya) sampai kita tiba di Paris dan melanjutkan tradisi emas Olimpiade. kata Fadil yang juga Ketua Tim Olimpiade Ad Hoc PBSI Paris 2024.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa, kritik dan saran seluruh masyarakat Indonesia atas setiap langkah yang diambil PBSI.

Di All England 2024, Indonesia meraih dua gelar melalui Jonatan Christie di tunggal putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra.

Selain itu, kemenangan tersebut menjadi istimewa karena mengakhiri penantian 30 tahun “all-Indonesian final” di kategori tunggal putra. Hal itu pernah terjadi sebelumnya pada All England 1994 saat Hariyanto Arbi bertarung dengan Ardy Bernardus Wiranata.

Di sisi lain, ganda putra juga tampil unik karena Fajar/Rian mempertahankan gelar juara yang diraihnya pada All England edisi sebelumnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Adi Sarana Armada Catat Pendapatan Rp 4,43 Triliun pada 2023
Next post Kecewa Kuota Penuh Diisi Murid Luar Daerah, Orang Tua Segel SMKN 1 Tambun Utara