Kecewa Kuota Penuh Diisi Murid Luar Daerah, Orang Tua Segel SMKN 1 Tambun Utara

Read Time:1 Minute, 52 Second

Bekasi – Puluhan orang tua calon siswa mendatangi SMKN 1 Tambun Utara di Jalan Suropathi Raya, Kelurahan Sri Jaya, Bekasi, Tambun Utara, Jawa Barat pada Selasa, 12 Juli 2023 lalu.

Karena sebagian besar siswa yang diterima di SMKN 1 Tambun Utara berasal dari daerah lain, orang tua siswa merasa kesal karena anak-anak mereka yang berasal dari daerah sekitar tidak diperbolehkan bersekolah.

Dalam aksi tersebut, banyak orang tua calon siswa yang menuntut agar SMKN 1 Tambun Utara mengizinkan anaknya bersekolah di sana.

Kepala SMKN 1 Tambun Utara malah bersembunyi di dalam dan tidak menemui orang tua calon siswanya. Orang tua yang marah menggunakan rantai dan gembok untuk mengunci pagar sekolah.

Kepala SMKN 1 Tambun Utara baru bertemu dengan orang tua siswa setelah Kepala Desa Sri Jaya tiba di lokasi kejadian, sehingga kepala sekolah terpaksa menemui orang tua calon siswa yang mulai emosi.

Pihak sekolah dan orang tua calon siswa bersama kepala desa akhirnya sepakat untuk mengadakan diskusi.

Masfupah, orang tua salah satu calon siswa, mengaku kecewa karena pihak sekolah hanya memberi tahu dirinya bahwa anaknya tidak diterima karena nilainya yang rendah.

“Bukan zonasi. Itu karena nilainya rendah, karena ini gelombang kedua yang paling diprioritaskan adalah rapor,” kata Masfupah, seperti dalam unggahan akun TikTok Bangmijarsaputra pada Kamis, 13 Juli 2023.

Yati Aryati, salah satu orang tua calon siswa, mengaku meski banyak menerima siswa dari luar daerah, namun tidak menerima anak dari daerah sekitar.

“Saya dari sini, jadi kenapa mereka tidak menerima orang yang tidak menerima mereka? Ya Tuhan, saya ikut dari tahap pertama, kedua, dan terakhir, dan mereka bilang saya juga tidak akan ikut. itu,” katanya.

Setelah melalui pertimbangan, pihak sekolah berjanji akan mengusulkan penambahan jumlah siswa baru ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Kepala SMKN 1 Tambun Utara Firdaus B Selomo mengatakan kenaikan tarif masuk akan menimbulkan permasalahan baru berupa kekurangan pegawai dan ketersediaan ruang belajar.

“Sebetulnya di regulasi dikatakan kalau itu bisa terjadi kalau memang ada permintaan dari warga, dan karena sekolahnya terbatas, kita harus siap dengan segala konsekuensinya,” kata Firdaus.

“Selama mereka bisa menjamin semuanya, silakan saja,” tutupnya. “Kami berikan sanksi sementara,” kata Kepala SMKN 1 Nias Selatan usai tewasnya siswa yang dituduh melakukan penganiayaan tersebut. Sesuai aturan, proses pembelajaran saat ini berlangsung tanpa kepala sekolah (petbrowser.us.co.id, 19 April 2024).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Rajai All England, Kini Bulu Tangkis Indonesia Komitmen Tekuni Sport Science
Next post Jangan Menyikat Gigi pada 3 Waktu Ini, Dokter Gigi Ungkap Alasannya