Cegah Anak Lahir Stunting dengan Perbaikan Kualitas Hidup Remaja

Read Time:1 Minute, 55 Second

petbrowser.us, Jakarta – Meningkatkan kualitas hidup remaja dapat menjadi salah satu upaya mencegah lahirnya anak yang berisiko berkembang di kemudian hari. Hal ini dilakukan oleh dokter anak dr. Gusti Ayu Nyoman Partiwi melaporkan dari RS Bunda Jakarta.

Menurutnya, gaya hidup harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas hidup orang dewasa.

Gaya hidup harus diperhatikan, kalau tidak mau diperbaiki, jangan sampai hamil, kata Partiwi dalam diskusi kesehatan manfaat ASI di Jakarta, Rabu, dilansir Antara.

Remaja perlu meningkatkan kualitas hidupnya dengan menjalani pola hidup sehat jika ingin menikah dan memiliki keturunan yang sehat dan tidak ketinggalan.

Ini termasuk menghindari penggunaan alkohol dan berhenti merokok. Alkohol dapat meningkatkan jumlah kalori dalam tubuh sehingga konsumsi alkohol dapat menyebabkan obesitas, dan merokok dapat merusak sel-sel tubuh.

Pasangan yang ingin merencanakan kehamilan sebaiknya melakukan pemeriksaan tiga bulan sebelum menikah, memperbanyak olahraga dan menurunkan kolesterol.

“Skrining 3 bulan pertama sebelum hamil, peningkatan kualitas hidup, penurunan berat badan pasangan, kolesterol tinggi harus dikelola, yang tidak suka olah raga harus rapi, berhenti merokok agar tubuh ibu menjadi rumah yang baik. janin,” ujarnya.

Sementara bagi mereka yang sudah menikah dan hamil, Partivy mengatakan diperlukan intervensi untuk mencegah kelahiran bayi tertunda. Selama masa kehamilan 9 bulan, nutrisi harus dipenuhi mulai dari mengonsumsi makanan bergizi dan mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan nutrisi hingga masa ASI eksklusif hingga 6 bulan.

Penguatan pada anak terlihat dari berat badannya yang tidak bertambah selama 4 bulan berturut-turut. Selain berat badan, tinggi badan juga terhambat dan dibarengi dengan lingkar kepala yang kecil.

“Di tahun pertama, 60 persen nutrisi bayi untuk otak, jadi kalau lingkar kepala sudah kecil, kita terlambat, artinya kecerdasan bayi terganggu,” kata Partivy.

Konsumsi protein hewani bisa menjadi cara menghindari kehamilan dini dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).

Stunting merupakan salah satu bentuk kegagalan pertumbuhan (retardasi pertumbuhan) akibat akumulasi kekurangan gizi yang berlangsung lama sejak usia kehamilan 24 bulan. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya hasil tangkapan yang memadai.

Fortifikasi pada anak merupakan dampak dari kekurangan nutrisi pada seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menyebabkan terhambatnya perkembangan fisik anak secara ireversibel (tidak dapat kembali ke keadaan normal), yang berujung pada penurunan prestasi kerja.

Anak tunagrahita mempunyai rata-rata kecerdasan intelektual (IQ) sebelas poin lebih rendah dibandingkan rata-rata nilai IQ anak tidak mengalami keterbelakangan mental. Jika anak tidak mendapat intervensi dini, gangguan tumbuh kembang akibat malnutrisi akan berlanjut hingga dewasa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Transaksi Bursa Karbon Capai Rp31 M, Ada 50 Pengguna Jasa
Next post 80 Kata Pujian Untuk Sahabat, Keluarga dan Pasangan, Mempererat Hubungan Baik