7 Mitos dan Fakta di Balik Secangkir Kopi

Read Time:2 Minute, 15 Second

JAKARTA – Para pecinta kopi pasti pernah mendengar mitos dan fakta di balik nikmatnya secangkir kopi. Ada penelitian ilmiah yang membahasnya untuk menentukannya.

Launching Science Focus, Senin (19/2/2024), Dr. Ilmuwan material komputasi Christopher Hendon menjawab berbagai pertanyaan untuk menemukan kebenaran antara mitos dan fakta kopi.

1. Kopi bubuk dan kopi instan mengandung kadar kafein yang berbeda

Banyak pecinta kopi yang memilih menggiling biji kopi karena menganggap kadar kafeinnya lebih tinggi. Namun ternyata kopi instan memiliki kadar kafein yang sama. Temuan ini menunjukkan bahwa kadar kafein bergantung pada jenis biji kopi bubuk.

“Proses pemanggangan tidak menghilangkan banyak kafein. Namun, kopi bubuk di supermarket biasanya memiliki kandungan Robusta yang lebih sedikit dibandingkan Arabika,” kata Hendon.

Robusta dan Arabika dikenal sebagai dua jenis biji kopi utama yang digunakan dalam produksi kopi komersial. Dari kedua jenis tersebut, biji arabika memiliki kandungan kafein paling sedikit. Komposisi kopi juga bergantung pada campuran zat lain.

2. Sebaiknya kopi tidak disimpan di lemari es

Tempat penyimpanan kopi sedikit berpengaruh terhadap rasanya. Ada kepercayaan bahwa menyimpan kopi di lemari es atau bahkan freezer akan menimbulkan kelembapan. Meski begitu, ampas kopi harus disimpan di tempat yang kering. Oleh karena itu, jika Anda ingin menyimpan kopi di lemari es, sebaiknya simpan di wadah kedap udara agar terlindung dari kelembapan.

Hendon menegaskan, menikmati kopi terutama melibatkan pengalaman sensorik pada hidung. Banyak rasa yang keluar dari lidah dan bagian belakang hidung dalam sekali teguk. Molekul tubuh memberikan pengalaman khusus. Kopi kehilangan molekul-molekul ini seiring waktu jika disimpan di tempat tertutup. pada suhu tinggi proses ini dipercepat.

Membekukan biji kopi juga membantu memecah kopi lebih merata dan membuat gilingan lebih kasar dibandingkan kopi yang didiamkan pada suhu kamar.

3. Kopi cold brew tidak banyak mengandung kafein

Kopi seduh dingin, seperti bir dingin, selalu menjadi pilihan untuk hari-hari musim panas. Minuman dingin dianggap memiliki lebih banyak kafein dibandingkan kopi panas biasa, namun benarkah?

“Kopi yang diseduh panas mengandung kafein dua kali lebih banyak. Itu karena jumlah kafein yang Anda dapatkan pada suhu rendah dibatasi oleh suhu. Semakin tinggi suhunya, semakin banyak kafein yang Anda dapatkan,” kata Hendon. .

Itu tidak berarti bahwa minuman dingin tidak boleh mengandung kafein tinggi, tetapi ini bukan karena metode ekstraksinya. Namun karena rasio kopi dan air sangat tinggi saat menyiapkan konsentrat minuman dingin. Bir dingin biasanya diencerkan atau dicampur dengan susu, sehingga rata-rata bir dingin memiliki lebih sedikit kafein dibandingkan minuman panas.

4. Sensasi kopi gosong

Penikmat kopi seringkali merasakan sensasi perih saat meminum kopi. Dari mana datangnya perasaan ini? Saat biji kopi disangrai, lama kelamaan kopi mulai berwarna coklat hingga berubah menjadi kuning dan kemudian menjadi hitam. Biji kopi hitam ini dipanggang pada suhu sekitar 220°C – jauh lebih tinggi daripada titik didih air yang digunakan untuk membuat secangkir kopi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jangan Menyikat Gigi pada 3 Waktu Ini, Dokter Gigi Ungkap Alasannya
Next post Cek Spesifikasi Lengkap Oppo Reno 11 F yang Baru Meluncur di Indonesia