Harga Gabah dan Beras di Berbagai Wilayah Mulai Turun Memasuki Musim Panen

Read Time:1 Minute, 53 Second

petbrowser.us, Kabupaten Dompu Dompu, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah di nusantara yang memulai musim panen. Kini sejumlah gudang di Dombo dipenuhi gabah petani. Akibatnya, harga gabah di petani di Dombo mengalami tren penurunan.

Menurut Dinas Pertanian dan Peternakan Dombo, harga gabah petani mencapai Rp 5.600 per kilogram gabah kering panen (GKP). Dibandingkan minggu lalu, harga GKP berkisar Rp6.300 per kilogram.

“Kami berharap harga-harga ini tetap stabil sehingga tetap menguntungkan petani dan tidak membebani warga dalam membeli beras,” kata Mohamed Sihroni dari Departemen Pertanian dan Peternakan di Dombo dalam siaran persnya.

Penurunan harga gabah mempengaruhi harga beras. Berdasarkan pantauan Petugas Informasi Pasar (BID) Dinas Pertanian pada 6 Maret, harga Gabah Giling (GKG) pun naik menjadi Rp 7.500 dan harga beras di tingkat petani menjadi Rp 14.000 per kilo. Sedangkan di tingkat eceran, rata-rata harga beras adalah Rp 15.000 per kilogram.

“Penurunan harga gabah seiring dengan terisinya gudang informasi,” ujarnya.

Padahal pada 1 Maret harga GKG masih Rp 8.600 dan harga beras di tingkat petani Rp 15.000 per kg. Sedangkan di tingkat eceran, rata-rata harga beras adalah Rp 16.000 per kilogram. Tak hanya di Dombo, harga beras juga turun di Cianjur, Jawa Barat. Bupati Sianjur Herman Suherman mengatakan, saat ini rata-rata harga beras di Sianjur per kilogram turun menjadi Rp13.000 per kilogram setelah mencapai Rp15.000.

Alhamdulillah harga beras turun menjadi Rp 2.000,- katanya.

Rendahnya harga beras disebabkan oleh berbagai faktor, seperti subsidi beras murah dan beras gratis. Namun dia memperkirakan stok beras akan tetap aman hingga dan setelah Idul Fitri.

“Kabupaten Cianjur sudah memasuki masa panen raya,” kata German.

Dalam berbagai kesempatan, kontak utama petani memperingatkan pemerintah agar harga gabah tidak turun ke level Rp 7.000-8.000 per kg. Apalagi, pada puncak musim panen, harga gabah biasanya berisiko tinggi turun, sehingga pada akhirnya merugikan petani.

“Pada musim panen raya, KTNA berharap harga gabah tidak turun sehingga petani tidak mengalami kerugian setelah biaya produksi,” kata Ketua KTNA Yadi Sufyan Nour.

Yadi juga mengatakan, musim panen merupakan saat yang tepat bagi pemerintah untuk fokus mengembangkan tanaman utama dan memperkuat cadangan beras nasional. Oleh karena itu, ketika stok beras cenderung melimpah, pemerintah harus mengendalikan harga gabah agar tidak anjlok, kata Yadi.

(*)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tonton Live Streaming Sinetron Kisah Nyata di Indosiar, Tayang Jumat 22 Maret 2024 Pukul 13.30 WIB
Next post Telkomsel Resmi Punya Layanan eSIM