Usai Idul Fitri, Harga Beras hingga Minyak Goreng Mulai Turun

Read Time:1 Minute, 58 Second

petbrowser.us, Jakarta – Menteri Kerja Sama Ekonomi Airlangga Hartarto menegaskan kenaikan harga pangan bukanlah alasan perang Iran dan Israel. Seperti disebutkan sebelumnya, harga pangan tinggi karena El Nino.

Airlangga menjelaskan, gangguan cuaca El Nino membuat musim hujan terlambat sehingga musim tanam juga terlambat. Akibatnya, panen pun terhenti.

Jadi inflasi pangan ini bukan karena konflik di Timur Tengah, ini inflasi, bukan faktor internal dan dampak eksternal dari El Nino kemarin, kata Airlangga dalam konferensi pers perang Post-Economic Situation Update antara Iran dan Israel. . Pada Rapat Kementerian Perekonomian di Jakarta, Kamis (18 April 2024).

Namun Airlangga mengatakan penurunan harga pangan akan mulai terlihat setelah Idul Fitri 2024. Misalnya saja produk beras dan lada.

“Kalau kita lihat pasca lebaran, harga beras dan minyak sudah mulai naik, begitu pula cabai rawit dan cabai merah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Airlangga meyakini inflasi akan berkisar 2,5 plus minus 1 persen. Namun, terdapat informasi geografis untuk kawasan Timur Tengah.

“Setelah bantuan pangan kemarin termasuk BLT diterapkan, pengurangan risiko pangan masih mungkin dilakukan, kemudian pengendalian inflasi di daerah dengan perbaikan APBD,” tutupnya.

Editor: Sulaiman

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya, Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan nilai tukar rupiah masih sangat baik dibandingkan nilai tukar di kawasan Asia karena adanya ketegangan antara Iran dan Israel di Timur Tengah.

“Kita lihat tekanan global terhadap nilai tukar, kita lihat Indonesia merah, lalu Malaysia kuning, Thailand hijau, dan Amerika biru. Kita lihat kenaikan kuat, Amerika sendiri, kita lihat beberapa negara terjadi, termasuk Indonesia.” dia berkata. Konferensi pers perkembangan Airlangga Hartarto mengenai isu perekonomian terkini di Kantor Kementerian Koordinator, Jakarta, Kamis (18 April 2024).

Meski nilai tukar Rupiah melemah, Airlangga menyebut nilai tukar Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan China.

“Namun penurunan Indonesia tidak sedalam negara-negara lain. Meski menurun, namun kita sudah mengungguli China, Thailand, dan Malaysia. Dibandingkan negara-negara peers, indeks dolar kita lebih aman,” tuturnya.

Sedangkan rupee menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis 18/04/2024. Hal ini disebabkan akumulasi keuntungan menyusul menguatnya dolar AS.

Melansir Antara, Kamis 18 April 2024, rupee menguat 43 poin atau 0,27 persen menjadi US$16.177 pada awal perdagangan Kamis pagi. Sebelumnya, rupee berada di level 16.220 per dolar.

Sebelumnya pada Rabu 17 April 2024, rupee kembali ditutup melemah 44 poin pada perdagangan Rabu 17 April 2024 meski sempat terdepresiasi 70 poin dari sebelumnya Rp 16.220 menjadi Rp 16.176.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Ciptakan Ketenangan, Kehangatan dan Kenyamanan di Rumah? Gunakan 3 Warna Cat Ini
Next post Cegah Microsleep Saat Mengemudi dengan Power Nap, Apa Itu?